Rabu, 25 Mei 2016

NAFAS KESATUAN


Dunia terasa ramai, gaduh nan riuh.
Jerit hati pembebasan terbelenggu nista pilu.
Jiwa-jiwa tercampak mati dibalut penghormatan sendu.
Mayoritas berbercak darah dilempar ke ruang bisu.

Matahari berlari mencapai tangis merdeka.
Meraih tangan patah berdarah dari temaram kepedihan.
Garudaku melesatkan jiwa bernyawa terbang tinggi.
Membuka tabir Gema Ripah Loh Jinawi.

Bangkit tertatih kami bermemori kubur yang pahit.
Menggendong generasi abadi yang dinanti.
Warna telaga ini bak surga berwarna-warni.
Menyatukan dataran anak-anak kecil tertawa berlari.

Darah dan luka menitihkan pelukan kasih sayang.
Sadar badai kembali siap menggulung di ufuk sana.
Terus Kuatkan jiwa, satukan langkah.
Untuk sebuah arti kesatuan, INDONESIA.


Tangerang, 20 Juli 2015.


Puisi ini menjadi kontibutor dan telah di e-Book oleh Penerbit WaroengBooku dalam  e-Book Bait-Bait Anak Bangsa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar