Rabu, 25 Mei 2016

Kepadamu yang Datang Kepadaku Ketika Hanya Butuh Saja, Apalah Dayaku

"Lama kita berkenalan, dengan rambut yang terurai dan gaya yang kekinian sapamu terkesah cuek. Tak sesekali ku lihat senyummu terpapar hanya hitungan persekian detik saja untukku. Aku diam, mungkin kau sariawan atau dirundung gelisah? Hari berlalu membawa banyak rangkaian agenda, yang semula tertata rapi, kian berantakan dan terhimpit waktu yang ada. Tak kalah dengan pohon berusia ratusan tahun, pikiran ini pun mulai memiliki cabangnya yang banyak. Saat itulah aku terkejut, kau yang biasa berlalu, kini tersenyum ramah, sembari bertanya ini itu bahkan tak sungkan mengajak...."

Selengkapnya di: http://www.hipwee.com/narasi/kepadamu-yang-datang-kepadaku-ketika-hanya-butuh-saja-apalah-dayaku/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar